Lumajang Targetkan Pertumbuhan Investasi Hingga Rp 1 Triliun

Ir Nurul Huda
Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Lumajang

Nurul Huda Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Lumajang pada Sentral FM Lumajang, Minggu (20/1/2013) optimis nilai investasi di daerah itu pada 2013 ini akan meningkat mencapai Rp 1 triliun

"Investasi pada 2012 lalu angkanya mencapai Rp. 750 Milyar, untuk tahun akan kita genjot hingga mencapai menjadi Rp. 1 Triliun," kata Nurul Huda. Guna mendorong capaian ini, ada berbagai sektor yang ditawarkan dan menarik minat para investor. 

“Yang dominan tentunya dari sektor pertambangan, baik untuk potensi pasir golongan C dan pasir besi. Selain dari sektor pertanian melalui sistem fabrikasi potensi hortikultura, kelautan dan perikanan, kehutanan dan juga pariwisata,” bebernya. 

Berbagai prospek investasi ini, didorong tumbuh untuk menekan angka kemiskinan yang sejauh ini masih menjadi PR tersendiri bagi Pemkab Lumajang,. Dimana, dari data BPS, masih tersisa 2,8 persen warga Lumajang dengan kategori miskin yang saat ini jumlahnya mencapai 131 ribu Kepala Keluarga (KK). 

Selain itu, angka pengangguran terbuka juga bisa dikurangi. “Kalau dulu dari angka yang terdaftar pada Disnakertrans Kabupaten Lumajang, pengangguran terbuka mencapai 20 ribu angkatan kerja, sejak Tahun 2012 berhasil dikurangi 2,7 persen. Kita berharap Tahun 2013 ini jumlahnya terus berkurangs ecara signifikan,” kata dia. 

Bahkan angka investasi ini, kata Nurul Huda, terus meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lumajang. Dimana, sejak Tahun 2008, pertumbuhan ekonomi tercatat meningkat 5,4 persen, Tahun 2009 meningkat menjadi 5,6 persen, Tahun 2010 menjadi 5,9 persen dan Tahun 2011 menjadi 6,19 persen. “Dan untuk Tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Lumajang mencapai 6,43 persen,” kata dia. 

Angka inflasi, kata dia, selama ini juga terus mengalami penurunan. “Inflasi Tahun 2009 mencapai 5,58 persen, Tahun 2010 mencapai 5,99 persen dan Tahun 2012 mencapai 5,4 persen. Kondisi ini yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Lumajang stabil dan upaya untuk menggaet investasi sebanyak-banyaknya, menjadi semakin bergairah,” terangnya.

Hanya, ketika berbicara investasi, Nurul Huda menambahkan, maka tidak hanya diukur dari berapa besar modal yang ditanamkan saja. Namun harus ada efek simultan dari tingginya investasi dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya sendiri. 

“Baik dari sektor UMKM yang nantinya akan berdampak terhadap income perkapita masyarakat sendiri. Apalagi, investasi itu tidak hanya ditanam oleh orang luar ke Lumajang saja. Karena masih ada investasi Domestik dari investor Lumajang sendiri, Regional maupun Nasional,” tuturnya. 

Yang lebih penting adalah, bagaimana meningkatkan keterlibatan masyarakat melalui UMKM untuk menggeliatkan sektor produksi barang dan jasa. “Sektor UMKM bisa dibina menjadi usaha menengah, usaha menengah dipacu menjadi usaha besar melalui pertumbuhan secara bertahap. Ini bisa dicapai dengan permudahan perijinan, suasana kondusif masyarakat, fasilitas perbankan bagi UMKM yang ingin meningkatkan usaha produksinya,” kata dia. 

Hal inilah yang kedepan yang diharapkan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi untuk pengurangan penganggungan, kemiskinan dan peningkatan income perkapita masyarakat. 

Selain itu, Lumajang juga akan berikan kemudahan perijinan melalui konsep sistem base yang mengedepankan kecepatan perijinan dan transparansi dengan tidak berbelit-belit.

“Di Lumajang kan sudah ada Kantor Pelayanan Terpadu hingga masalah perijinan bisa cepat ditangani dan satu pintu. Meski pun dalam perijinan tertentu dibutuhkan keterlibatan Pokja, seperti dalam konteks pertambangan, itu pun dibawah kendali Kantor Pelayanan Terpadu,” kata dia.

Sumber : jaringradio.suarasurabaya.net